Bahasa

Konteks

Mengingat bahwa Jaminan Kesehatan Nasional menanggung sekitar 94.6% penduduk Indonesia, sumber dana perlu dialokasikan secara efektif dan efisien untuk pelayanan dan obat-obatan yang tepat. Untuk membantu mengatasi tantangan ini, Amerika Serikat dan Indonesia bekerja sama meningkatkan proses pengambilan keputusan untuk pengadaan obat yang aman, terjangkau, dan efektif.

JKN memiliki paket manfaat yang luas dan berhasil meningkatkan akses dan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2024, Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan partisipasi JKN menjadi 98 persen. Namun, pembiayaan program JKN membengkak, diantaranya dipengaruhi mahalnya harga obat-obatan. Hal ini menyebabkan peningkatan pengeluaran kesehatan oleh pasien, dan menghambat tujuan Pemerintah Indonesia untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang adil, terjangkau, berkualitas, dan inklusif bagi seluruh penduduk.

USAID Medicines, Technologies, and Pharmaceuticals Program (USAID MTaPS)

Program US Agency for International Development Medicines, Technologies, and Pharmaceuticals (USAID MTaPS) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan melembagakan pengambilan keputusan secara transparan dan berdasarkan data. Program ini juga meningkatkan kapasitas Indonesia untuk menelusuri pengeluaran belanja produk farmasi yang akan memperkuat daya beli dan tata kelola sektor pengadaan obat publik.

Dalam implementasinya, USAID MTaPS meningkatkan kapasitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan Penilaian Teknologi Kesehatan (PTK). Hasil dari proses PTK ini menjadi masukan produk dan teknologi kesehatan mana yang harus diprioritaskan menjadi paket manfaat JKN, berdasarkan efektivitas, kualitas, dan keterjangkauan biaya. USAID MTaPS juga mendukung Kemenkes untuk mengembangkan metodologi penelusuran belanja produk farmasi secara komprehensif dan transparan. Sistem ini diharapkan dapat menghasilkan data yang dibutuhkan Kemenkes untuk efisiensi mengurangi pengeluaran belanja produk farmasi, tanpa mengurangi kualitas pelayanan JKN. Program ini juga mendukung peningkatan kolaborasi antara Kemenkes dan pemangku kepentingan lain di bidang kefarmasian, seperti lembaga pemerintah lain, asosiasi medis, dan produsen farmasi.

Hasil

Hingga saat ini, USAID MTaPS telah:

  • Mendukung Kemenkes dan Indonesia Health Technology Assessment Committee (InaHTAC) untuk menyusun dan mempublikasikan HTAsiaLink Conference Digest ke-9
  • Mendukung Kementerian Kesehatan dan InaHTAC merumuskan enam kriteria proses seleksi obat dan alat kesehatan yang dikaji lebih lanjut dan dimasukkan ke dalam paket manfaat JKN
  • Mendukung Kemenkes dan InaHTAC untuk memilih tiga obat yang akan mengikuti proses PTK tahun 2023, yang terdiri dari Bevagen, Abiraterone Acetate, dan Pembrolizumab; dan 
  • Mendukung Kemenkes untuk melakukan penelusuran belanja produk farmasi pertama secara nasional dan mempublikasikan temuannya di bulan Desember 2022 untuk digunakan sebagai bukti dalam proses penyusunan kebijakan.

Narahubung

Nurul Maretia Rahmayanti, USAID di nrahmayanti@usaid.gov
Arry Lesmana Putra, Country Project Director di aputra@mtapsprogram.org

Share This Page