Bahasa

Untuk Diterbitkan Segera

27-03-2024

Siaran Pers

JAKARTA – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah mengumumkan rencana untuk memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, senilai 1.523.235 dolar AS —satu langkah kunci dalam mempercepat akses terhadap pengobatan preventif di Indonesia dalam melawan penyebaran tuberkulosis (TBC). Untuk memajukan pencegahan TBC secara global, Amerika Serikat, melalui Rencana Darurat Presiden AS untuk penanggulangan AIDS (PEPFAR), bekerja sama dengan Fasilitas Obat Global dari Stop TB Partnership, berupaya memastikan pengurangan harga sebesar 30 persen untuk pengobatan pencegahan TBC yang lebih singkat yaitu 3HP, saat Pekan Sidang Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB pada bulan September tahun 2023. Sebagai bagian dari upaya ini, USAID meluncurkan program donasi bagi negara-negara prioritas TBC dalam pengajuan permohonan obat-obatan ini.

Melalui program ini, Indonesia menjadi salah satu dari 11 negara yang menerima obat pencegahan TBC sebagai bagian dari komitmen USAID untuk memperluas upaya pencegahan dan mengakhiri TBC secara global. Indonesia mempunyai beban TBC tertinggi kedua di dunia, dengan perkiraan 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya. USAID akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendistribusikan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa ini.

“Amerika Serikat, melalui USAID, bangga dapat bermitra dengan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia, termasuk melawan tuberkulosis,” demikian disampaikan Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen. “Bantuan kami untuk pengobatan pencegahan TBC semakin menunjukkan dalamnya kemitraan kami, saat kita terus bekerja sama untuk menyelamatkan nyawa dan mengeliminasi TBC di Indonesia pada 2030.”

3HP adalah paduan obat TPT jangka pendek yang disetujui oleh WHO. Obat ini menggabungkan Isoniazid (H) dosis tinggi dan Rifapentine (P) dosis tinggi dan diberikan satu kali seminggu selama tiga bulan. Obat TPT dengan 3HP yang berjangka pendek dikaitkan dengan kepatuhan, tingkat penuntasan pengobatan, dan hasil yang lebih baik. Mengonsumsi paduan obat ini meningkatkan kemungkinan tuntasnya pengobatan hingga tiga kali lipat, sehingga memberikan hasil yang lebih baik dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. Pengobatan yang lebih pendek menurunkan beban sistem pelayanan kesehatan dan meningkatkan efektivitas alokasi sumber daya. Pengobatan ini menjadi hemat biaya terkait lebih efisiennya pemanfaatan pelayanan kesehatan dan meningkatnya hasil pengobatan pada pasien. Donasi 3HP akan secara signifikan memajukan Strategi TBC Global USAID (2023-2030) dan pencapaian kerangka hasil pencegahan 90-90-90+, yaitu memulai 30 juta kontak TPT di 24 negara prioritas TBC USAID pada tahun 2030.

Sebagai donor bilateral terbesar di dunia yang memimpin upaya untuk mengakhiri TBC, USAID telah memberikan bantuan senilai 4,7 miliar dolar AS untuk memerangi TBC secara global sejak tahun 2000, dan bersama dengan mitra kami, hingga saat ini, telah menyelamatkan lebih dari 75 juta jiwa.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi USAID INDONESIA atau hubungi USAID Outreach and Communications Lead Swiny Andina di +62 (21) 5083-1000 atau sandina@usaid.gov.

Image
Seorang tenaga kesehatan menjelaskan bagaimana TBC bisa menular kepada orang lain
Seorang tenaga kesehatan menjelaskan bagaimana TBC bisa menular kepada orang lain.
Foto dari PKU Mayong
Share This Page