Untuk Diterbitkan Segera
Siaran Pers
Jakarta, 30 Januari 2024 – Minggu ini, Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Kementerian Ketenagakerjaan RI mengumumkan peluncuran program baru untuk meningkatkan investasi swasta dalam program pelatihan vokasi pemerintah.
Program USAID Partnerships for Productivity atau USAID PADU adalah kegiatan lima tahun senilai 6,9 juta dolar AS (tergantung pada ketersediaan dana) untuk meningkatkan kolaborasi antara sektor swasta dan balai latihan kerja yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah.
“Pembangunan sumber daya manusia merupakan pilar utama untuk mencapai visi Pemerintah Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen. “Amerika Serikat, melalui USAID, mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, pelatihan teknik, dan vokasi.”
Bagian penting dari USAID PADU adalah AWS re/Start, program pengembangan keterampilan selama 12 minggu yang disponsori oleh Amazon Web Services (AWS) untuk mempersiapkan pelajar sebagai pekerja pemula di berbagai bidang seperti operasi teknologi informasi, keandalan situs, dan dukungan infrastruktur. Program ini juga akan menghubungkan pelajar dengan calon pemberi kerja dan menawarkan dukungan untuk penulisan resume dan pelatihan untuk wawancara kerja.
“Program AWS/re/Start menyiapkan talenta-talenta baru ke dalam angkatan kerja, yang membantu individu meniti karir yang sukses di bidang komputasi awan, organisasi untuk meningkatkan daya saing dengan kemampuan pekerja yang dibutuhkan, dan berbagai komunitas untuk berkembang. Kami bangga dapat bekerja sama dengan program USAID PADU, Kementerian Ketenagakerjaan RI dan Banyan Global untuk membangun angkatan kerja masa depan, yang akan mendorong akselerasi inovasi dengan komputasi awan,” ujar Anthony Amni, Country Manager AWS di Indonesia.
Di dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kesepakatan antara USAID, AWS, Orbit Future Academy dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas. Kerja sama ini menyatakan komitmen bersama untuk membangun kapasitas balai latihan kerja dengan menambahkan kurikulum baru tentang komputasi awan.
“Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen mendukung komunikasi dan kemitraan strategis antarpemangku kepentingan dalam rangka penguatan BPVP dan BBPVP guna meningkatkan kesepemahaman antarpembuat kebijakan untuk membangun koordinasi yang selaras untuk mewujudkan revitalisasi pelatihan vokasi dan produktivitas,” ujar Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Peserta dalam program pelatihan vokasi akan mempelajari bahasa pemrograman (Linux dan Python), jaringan, keamanan, dan keterampilan basis data relasional melalui latihan berbasis skenario, dan tugas-tugas praktik termasuk menyusun program komputer. Program ini terbuka untuk individu yang tidak memiliki pekerjaan dan setengah menganggur, termasuk mereka yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman tentang teknologi.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: http://indonesia.usaid.gov/ atau hubungi USAID Communications Specialist, Swiny Andina di +62 (21) 5083-1000 atau sandina@usaid.gov.