Bahasa

Meskipun ekonomi Indonesia besar dan beragam,sektor pertanian masih menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara yang stabil, memberikan pendapatan dan mata pencaharian bagi jutaan orang.Tapi, perubahan iklim menghadirkan ancaman nyata terhadap pertumbuhan ekonomi serta masyarakat dan lingkungan hidup.

Dampak perubahan iklim tidak hanya mempengaruhi usaha pertanian dan mata pencaharian petani tetapi juga kelompok rentan, termasuk perempuan dan masyarakat adat, yang bergantung pada tanaman sebagai makanan pokoknya. Selain itu, praktik pertanian yang tidak berkelanjutan di Indonesia yang mendorong perubahan penggunaan lahan, deforestasi, dan degradasi hutan, juga merupakan sumber emisi karbon yang besar.

[[nid:449656]]

Wanatani menggabungkan pohon-pohon dan tanaman perdu ke dalam sistem pertanian tanaman pangan dan peternakan untuk menciptakan manfaat lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial. Praktik pertanian ini menawarkan cara untuk meningkatkan produktivitas, menyerap karbon di lahan pertanian, dan meningkatkan ketangguhan terhadap cuaca ekstrim dan peristiwa iklim kepada para petani kakao yang rentan terhadap perubahan iklim.Adopsi dan perluasan praktik wanatani oleh petani kecil terhambat oleh kendala seperti akses terbatas terhadap pendanaan dan pembiayaan berkelanjutan, ketidakpastian hak guna usaha atas tanah dan pohon, kurangnya insentif investasi untuk jasa ekosistem, dan terbatasnya keterlibatan dunia usaha skala besar untuk membantu memberikan pembiayaan, bantuan teknis dan insentif.Adopsi praktik wanatani skala luas juga menghadapi tantangan karena sulitnya meyakinkan petani tentang manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan jika menerapkan praktik-praktik wanatani.

ADVANCING COCOA AGROFORESTRY TOWARDS INCOME,VALUE AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY (USAID ACTIVE)

Melalui USAID ACTIVE, kemitraan antara Mars Inc., Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bekerja sama untuk membantu Indonesia mencapai komitmennya dalam memerangi perubahan iklim dan memperkuat pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi kesenjangan dan kemiskinan. USAID ACTIVE akan mempromosikan praktik wanatani kakao berkelanjutan berbasis bukti untuk memitigasi dan beradaptasi terhadap perubahan iklim, meningkatkan ketangguhan terhadap perubahan iklim, dan meningkatkan pendapatan petani kecil serta memastikan pasokan kakao berkualitas tinggi.

ACTIVE akan bekerja dengan pemerintah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, masyarakat setempat, lembaga keuangan, dan pemain kunci lainnya untuk mempromosikan praktik-praktik wanatani yang terbukti dan terukur, meningkatkan akses pembiayaan dan asuransi tanaman bagi petani, dan membangun kemitraan dengan para pemangku kepentingan utama untuk meningkatkan lingkungan usaha bagi wanatani kakao. Melalui ACTIVE, USAID akan menerapkan strategi berbasis pasar wanatani yang inklusif untuk memastikan bahwa pertanian kakao rakyat dan agribisnis terkait di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara dapat berkelanjutan dan menguntungkan.

Kemitraan USAID ACTIVE antara USAID dan Mars Inc. akan meningkatkan dampak positif bantuan USAID ke Indonesia. Kemitraan ini juga akan memanfaatkan investasi dan pengalaman pengelolaan rantai pasokan yang dilakukan oleh Mars. Selain itu, pembelajaran dari keberhasilan Mars baru-baru ini dalam meningkatkan mata pencaharian petani kecil yang menjadi andalan rantai pasokan kakao memberikan manfaat bagi kemitraan ini.

HASILYANG DIHARAPKAN

Melalui program USAID ACTIVE, USAID akan membantu 9.000 petani beradaptasi dengan perubahan iklim dan menerapkan praktik wanatani kakao berkelanjutan. Dukungan ini berupaya mengurangi sekitar 650.000 ton setara karbon dioksida (CO2e), meningkatkan hasil panen kakao petani sebesar 30 persen, dan meningkatkan pendapatan petani hingga 15 persen.