Bahasa

Perubahan iklim, pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan, dan degradasi lingkungan hidup mengancam kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk menanggulangi perubahan iklim dan membantu memastikan planet yang layak huni, Amerika Serikat mendukung tujuan Indonesia untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam yang luar biasa.

[[nid:428811]]

Tidak ada negara lain di Asia yang memiliki keanekaragaman hayati darat seperti Indonesia, negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi ketiga di dunia. Alamnya memberikan manfaat yang tak ternilai seperti udara dan air bersih, penghidupan, dan sumber pangan. Indonesia telah melakukan kemajuan dalam konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan hutan, tapi eksploitasi sumber daya yang berlebihan dapat memperburuk dampak perubahan iklim, menempatkan manusia dan satwa liar dalam bahaya.

USAID SUSTAINABLE ENVIRONMENTAL GOVERNANCE ACROSS REGIONS (SEGAR)

Melalui SEGAR, USAID membantu Indonesia menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan tetap melestarikan hutan dan lahan gambut.

USAID SEGAR menyatukan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat lokal untuk memproduksi komoditas yang tidak merusak lingkungan hidup, lebih bermanfaat bagi petani lokal, serta lebih menguntungkan bagi bisnis. Transformasi seperti ini membantu produsen untuk dapat memenuhi permintaan global yang makin meningkat akan produk-produk yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat yang terpinggirkan. Program SEGAR mendukung pemerintah daerah untuk memberikan insentif bagi pengelola hutan, petani, dan dunia usaha untuk menerapkan produksi berkelanjutan di sepanjang rantai pasok komoditas - mulai dari sumber bahan baku hingga membawa produk ke pasar. Pada saat yang sama, program ini juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperkuat kebijakan, pelaksanaan, dan pemantauan konservasi keanekaragaman hayati serta tata guna lahan berkelanjutan. Kemitraan ini akan menurunkan ancaman terhadap keanekaragaman hayati di kawasan dengan nilai konservasi tinggi dan stok karbon tinggi, termasuk hutan dan lahan gambut untuk mempertahankan populasi orangutan yang signifikan.

Mempersatukan petani, dunia usaha, dan otoritas lokal untuk meningkatkan pengelolaan lahan akan membuka pintu bagi peningkatan tata kelola lingkungan hidup yang menguntungkan semua pihak - dan hutan Indonesia - dalam jangka panjang. Dengan menekankan manfaat dari produksi yang berkelanjutan, USAID SEGAR akan menarik “investasi hijau” ke dalam kebijakan, penyusunan anggaran, dan aksi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca serta memitigasi dampak terburuk dari perubahan iklim.

HASIL YANG DIHARAPKAN

USAID SEGAR berupaya meningkatkan pengelolaan 7 juta hektar hutan tropis dan lahan gambut dan membantu menarik “investasi hijau” hingga $45 juta dari publik dan swasta pada tahun 2026. Hasil ini selanjutnya akan menurunkan 55 juta metrik ton CO2e - setara dengan hampir emisi gas yang dihasilkan 12 juta mobil selama setahun - yang bisa mengurangi dampak perubahan iklim setelah program USAID SEGAR berakhir.