Bahasa

Konteks

Dukungan untuk perikanan berkelanjutan saat ini menjadi momentum di seluruh dunia. Permintaan konsumen global untuk makanan laut yang ditangkap secara bertanggung jawab dan dapat ditelusuri terus meningkat. Kemitraan antara Amerika Serikat dan Meloy Fund membantu dunia usaha Indonesia mengakses pembiayaan untuk memanfaatkan peluang pasar makanan laut yang berkelanjutan.

Risiko pasar yang dihadapi calon investor dalam bisnis perikanan dapat diturunkan dengan adanya jaminan mobilisasi modal dan pinjaman untuk bisnis berkelanjutan. Dengan melestarikan perikanan tangkap dan memajukan praktik industri makanan laut yang lebih bertanggung jawab, nelayan kecil akan menikmati pendapatan yang lebih besar dan pasokan ikan yang dapat diandalkan. Pada akhirnya, manfaat ini berdampak ke investor, konsumen makanan laut (baik domestik maupun internasional, termasuk di pasar AS), dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Jaminan Pinjaman Modal The Meloy Fund

Meloy Fund adalah dana investasi dengan dampak langsung terhadap perusahaan yang berperan dalam ekonomi pesisir di Indonesia dan Filipina. Disponsori oleh Rare dan dikelola oleh Deliberate Capital, dana tersebut dibentuk untuk mengarahkan modal swasta ke usaha kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang perikanan dan makanan laut di pesisir untuk mendukung pertumbuhan masyarakat dan mendorong penerapan pengelolaan perikanan berkelanjutan.

Pendekatan Investasi Meloy Fund:

  • Meminimalkan Risiko: Meloy Fund menerapkan Standar Kinerja Korporasi Keuangan Internasional untuk mengelompokkan dan mengidentifikasi risiko lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola dalam proses uji tuntas. Proses ini menghasilkan Rencana Tindakan Korektif untuk setiap penerima pinjaman.

  • Memaksimalkan Dampak Positif: Berdasarkan Rencana Tindakan Korektif, program membantu menyusun kegiatan untuk layanan peningkatan usaha dan bantuan teknis perikanan.

Hasil

Meloy Fund telah menggalang dana 22,1 juta dolar, melebihi target awal sebesar 17,5 juta dolar, dalam pembiayaan bisnis perikanan berkelanjutan selama 12 tahun bagi sembilan perusahaan di Indonesia dan Filipina. Di Indonesia, Meloy Fund berinvestasi di empat perusahaan dan telah mencapai hasil sebagai berikut:

  • Lebih dari 500.000 hektar kawasan perikanan sasaran telah dikelola dengan lebih baik;

  • Lebih dari 35.000 nelayan telah mendapat manfaat praktik perikanan berkelanjutan yang lebih baik;

  • Perusahaan membeli makanan laut senilai 13,3 juta dolar dari nelayan lokal yang menghasilkan pemasukan rata-rata per tahun lebih dari 22 juta dolar. 

Meloy Fund telah menerapkan rencana respons mitigasi dampak pandemi COVID-19, termasuk melalui peningkatan kelayakan finansial, dukungan untuk karyawan, langkah-langkah untuk membatasi gangguan rantai pasokan, dan dengan meluncurkan program pinjaman respons cepat.

Narahubung

Mispan Indarjo, USAID Indonesia DFC Primary Liaison di mindarjo@usaid.gov
Celly Catharina, USAID Senior Marine Program Specialist di ccatharina@usaid.gov

Lisa Pharoah, The Meloy Fund di lpharoah@rare.org
Solomon Stavis, US IDFC Relationship Director di Solomon.Stavis@dfc.gov

Image
A man is interviewing a fisherman.
Indah Rufiati/MDPI for USAID
Share This Page