Bahasa

Status kesehatan nasional bisa diukur dengan indikator yang menggambarkan capaian program jangka panjang dan status kependudukan. Kajian data demografi dan kesehatan bisa menjelaskan indikator penting seperti tingkat kesuburan, prevalensi kontrasepsi, atau kematian anak. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2022 membantu menyediakan data untuk perencanaan kebijakan yang efektif.

Program Survei Demografi dan Kesehatan (DHS) memberikan bantuan teknis untuk meningkatkan pemahaman global tentang tren kesehatan dan kependudukan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah; Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2022 merupakan bagian integral upaya ini. Program ini merupakan yang kesembilan dari rangkaian Survei Demografi dan Kesehatan di Indonesia yang dilakukan sejak 1987. Data fertilitas, KB, dan kesehatan ibu dan anak serta kelangsungan hidup dan gizi anak yang akurat dan representatif secara nasional menjadi informasi berharga untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya ibu dan anak. 

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (IDHS) 2022

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2022 dirancang untuk memberikan informasi tentang demografi dan status kesehatan penduduk secara nasional dan merupakan bagian dari Program DHS di seluruh dunia. Survei ini dilaksanakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Kementerian Kesehatan. Pemerintah Indonesia mendanai survei di tingkat lokal. ICF memberikan bantuan teknis di bawah Program DHS, yang didanai oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).

Tujuan SDKI 2022 adalah untuk memberikan informasi terkini tentang tingkat fertilitas, pernikahan, preferensi fertilitas, kesadaran dan penggunaan metode keluarga berencana, praktik menyusui, kematian anak, kesehatan ibu dan anak, kesadaran dan perilaku tentang HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, dan berbagai permasalahan kesehatan lainnya. Informasi tentang demografi dan status kesehatan penduduk menjadi masukan untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program sektor kesehatan dan sosial.

SDKI 2022 akan melibatkan di 50.000 rumah tangga yang dipilih secara ilmiah di 34 provinsi di Indonesia; sekitar 60.000 perempuan berusia 15 hingga 49 tahun, 25.000 remaja laki-laki berusia 15 hingga 24 tahun, dan sekitar 15.000 laki-laki menikah berusia 15 hingga 54 tahun akan diwawancarai.

Pengumpulan Data 

Survei ini akan menggunakan kuesioner yang ditargetkan untuk rumah tangga, perempuan, laki-laki, dan remaja, yang mengacu pada kuesioner standar DHS-8 yang telah disesuaikan. Data akan dikumpulkan menggunakan wawancara tatap muka dengan bantuan komputer dan sistem manajemen data. Pengumpulan data akan dilakukan pada akhir 2022.

Hasil 

SDKI 2022 akan memberikan informasi terkini tentang indikator demografi dan kesehatan yang akan disebarluaskan di berbagai tingkatan. Laporan Indikator Utama (KIR) akan diterbitkan dalam waktu dua bulan setelah pengumpulan data selesai. Laporan akhir dan ringkasan laporan yang lebih rinci akan disiapkan oleh BRIN, BPS, dan Kementerian Kesehatan bekerja sama erat dengan ICF, dalam waktu 10 bulan setelah pengumpulan data selesai dan diharapkan akan terbit September 2023.

Selanjutnya, tim sosialisasi ICF akan memberikan dukungan teknis untuk mempersiapkan materi diseminasi yang akan dipresentasikan dalam seminar tingkat nasional dan provinsi. Data survei akan dipublikasikan di situs web BRIN dan program DHS untuk digunakan oleh komunitas global. 

Narahubung

Desy Sagala, USAID di dsagala@usaid.gov

Anjushree Pradhan, ICF di anjushree.pradhan@icf.com

Image
Bidan memberikan bayi baru lahir kepada ibunya.
USAID EMAS
Share This Page