Bahasa

Konteks

Pelayanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia tidak merata, sehingga tidak semua masyarakat mudah mendapatkannya. Untuk mengatasi salah satu aspek dari tantangan besar ini, Amerika Serikat dan Indonesia meningkatkan ketersediaan data berkualitas tinggi yang membantu meningkatkan penyediaan layanan kesehatan dan pengambilan keputusan. Sistem kesehatan Indonesia memiliki lebih dari 400 aplikasi perangkat lunak terpisah untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data kesehatan masyarakat. Tidak semua penyedia layanan kesehatan dan pengambil keputusan dapat mengakses data berkualitas tinggi yang sama untuk dianalisis dan digunakan secara efektif dalam mengambil keputusan cepat dan berdasarkan data tentang cara meningkatkan pelayanan kesehatan. Indonesia berupaya memecahkan masalah ini dengan memanfaatkan tujuan transformasi kesehatan digital untuk meningkatkan kualitas dan menjadikan pelayanan kesehatan lebih adil.

USAID Country Health Information Systems and Data Use (USAID CHISU)

USAID CHISU mendukung transformasi kesehatan digital di Indonesia dengan mengembangkan memperkuat teknologi, perangkat lunak, dan sistem informasi yang digunakan oleh Kementerian Kesehatan dan petugas kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan berkualitas tinggi. Untuk mendukung visi ini, USAID CHISU berupaya mencapai empat tujuan strategis penting: 1) memperkuat peraturan dan tata kelola kesehatan; 2) meningkatkan ketersediaan dan interoperabilitas data dan sistem informasi kesehatan yang berkualitas; 3) meningkatkan penggunaan data dan informasi kesehatan untuk mengatasi prioritas, kesenjangan, dan tantangan kesehatan; dan 4) memperkuat pengembangan organisasi mitra non-pemerintah lokal. 

Hal ini mencakup peningkatan kapasitas pemangku kepentingan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data melalui sistem yang terstandarisasi dan terpadu untuk membuat keputusan berdasarkan data yang akan meningkatkan perawatan. USAID CHISU juga membantu menyelaraskan sistem informasi kesehatan Indonesia dengan standar global dan membangun kemampuan pemerintah untuk meningkatkan dan memantau sistem kesehatan dari waktu ke waktu.

USAID dan Kementerian Kesehatan sepakat untuk berfokus pada digitalisasi, standarisasi, dan peningkatan interoperabilitas sistem tuberkulosis, kesehatan ibu dan bayi baru lahir, pembiayaan kesehatan, dan COVID-19. Mulai tahun 2023, kegiatan ini memperluas fokusnya untuk mencakup HIV, Keamanan Kesehatan Global (GHS), dan kader kesehatan masyarakat.

Hasil

Hingga saat ini, USAID CHISU telah:

  • Membantu Kementerian Kesehatan menyelesaikan dan meluncurkan platform data kesehatan SatuSehat pada Juli 2022,
  • Memfasilitasi Kementerian Kesehatan untuk mengadopsi Nomenklatur Sistematisasi Istilah Klinis Kedokteran sebagai sumber terminologi medis, yang memungkinkan perawatan yang lebih holistik dan manajemen pelayanan kesehatan yang lebih baik,
  • Memberikan rekomendasi teknis untuk standarisasi data menggunakan sumber daya interoperabilitas layanan kesehatan yang cepat dan pedoman teknis yang akan menginformasikan pengembangan sistem informasi untuk tuberkulosis, kesehatan ibu dan bayi baru lahir, dan pembiayaan kesehatan,
  • Mendukung Kementerian Kesehatan untuk membentuk Kelompok Kerja Teknis Sistem Informasi Kesehatan, yang bertemu secara rutin untuk memberikan masukan terhadap upaya transformasi digital Kementerian Kesehatan, dan
  • Mendukung Kementerian Kesehatan untuk melatih lebih dari 12.000 fasilitas kesehatan tentang SatuSehat, sehingga lebih dari 9.000 fasilitas mencapai interoperabilitas awal untuk mengakses, bertukar, mengintegrasikan, dan menggunakan data secara terpadu.

Narahubung

Anastasia Susanto, USAID di asusanto@usaid.gov
Leah McManus, CHISU Chief of Party di leah_mcmanus@id.jsi.com

 

Health System Strengthening
Image
Dokter dan perawat, seperti Dr. Astrid (kiri), menggunakan sistem informasi SDM yang telah ditingkatkan dengan bantuan dari USAID untuk memenuhi persyaratan perizinan.
Des Syafrizal untuk USAID
Share This Page