Bahasa

Konteks

Indonesia menanggung beban penyakit filariasis limfatik (LF) atau penyakit kaki gajah tertinggi ketiga di dunia, dan sekitar satu dari tiga orang di Indonesia berisiko mengalami penyakit tersebut. Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan akses pencegahan dan pengobatan, menjaga kehidupan, mata pencaharian, dan pembangunan ekonomi.

Penyakit parasit tropis yang mempengaruhi kelenjar dan pembuluh getah bening, LF disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi parasit. Gigitan nyamuk memasukkan parasit yang terbawa ke sistem getah bening. Meskipun sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala, kerusakan jangka panjang pada sistem getah bening menyebabkan pembengkakan di kaki, lengan dan alat kelamin. Penyakit ini juga meningkatkan risiko infeksi bakteri yang menjadi kulit keras dan menebal (elephantiasis).

Orang dengan LF sering tidak dapat bekerja karena rasa sakit fisik yang ekstrem dan diskriminasi sosial. Hal ini berarti mereka tidak memiliki penghasilan, tidak bisa membayar biaya perawatan, atau berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian. Tetapi dengan obat dosis tunggal yang aman, tidak mahal, dan kampanye pengobatan massal yang berhasil, Penyakit Tropis Terabaikan (NTD - Neglected Tropical Disease) seperti LF dapat dicegah dan diberantas.

Act to End NTDs | East

Di Indonesia, program “Act to End NTDs | East” (Act | East) Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) meningkatkan kemampuan Pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi, mengobati, dan memberantas LF. Di tingkat nasional, USAID Act | East mendukung Program NTD Nasional Indonesia untuk memajukan penyusunan strategi, perencanaan, koordinasi, dan surveilans berbasis bukti.

Di tingkat kabupaten/kota, program Act | East juga mendukung Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan program pengendalian dan eliminasi NTD (termasuk kampanye pengobatan pencegahan massal dan pemetaan penyakit) serta melacak kemajuan eliminasi LF sebagai masalah kesehatan masyarakat. Dengan mitra utama seperti WHO, perusahaan farmasi internasional, dan lainnya, USAID Act | East memberikan obat dan mengedukasi masyarakat. Program ini juga membantu pemerintah kabupaten/kota mengkaji pencapaian tujuan pemberian obat massal atau untuk menentukan langkah terbaik berikutnya. Selain itu, USAID Act | East melatih staf provinsi, kabupaten/kota, dan laboratorium regional untuk melakukan dan mengawasi survei. Semua kegiatan di Indonesia berkontribusi terhadap penurunan beban LF global.

Hasil 

Sejak 2011, USAID telah mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan pengendalian dan eliminasi NTD. USAID Act to End NTDs | East melanjutkan program USAID sebelumnya, yang telah mendukung lebih dari 145,4 juta pengobatan untuk LF. Dengan dukungan USAID, Indonesia pertama kali menjangkau semua kabupaten/kota yang membutuhkan pengobatan LF pada tahun 2017. Hingga saat ini, 117 dari 236 kabupaten/kota endemis di tanah air tidak lagi membutuhkan pengobatan massal. Dukungan USAID telah memastikan bahwa 85.5 juta orang tidak lagi membutuhkan pengobatan LF, angka ini menunjukkan penurunan 72.6 persen orang berisiko LF di Indonesia. USAID Act | East juga telah mendukung lebih dari 178 surveilans untuk melacak dan memverifikasi menurunnya penularan.

Narahubung

Tim Meinke, USAID di tmeinke@usaid.gov
Jim Johnson, RTI di jcjohnson@rti.org 

 

emerging pandemic threats
Image
Kader kesehatan membagikan obat saat pemberian obat massal untuk memberantas Limfatik Filariasis di Gunung Gajah, Lahat, Sumatra Selatan.
Muhammad Fadli untuk USAID
Share This Page